Rabu, 04 Februari 2015

Macam – Macam Starter


Macam – Macam Starter


1. Tipe Konvensional (Conventional)


Tipe konvensional memiliki gigi pinion yang terletak satu poros dengan armatur yang berputar sehingga mempunyai kecepatan yang sama. Tuas penggerak (shift folk) dikaitkan dengan plunyer magnetic yang mendorong gigi pinion dan menyebabkan gigi pinion berkaitan dengan gigi flywheel.

Gambar Bagian-Bagian Starter Tipe Konvensional
Kelebihan:
Kontruksi pada motor starter tipe konvensional yaitu armaturnya seporos dengan pinion gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armatur, maka putaran gigi pinion dan putaran armatur sama, sehingga putarannya menghasilkan gaya yang besar.

Kekurangan:
Karena letak gigi pinion seporos dengan armatur, maka putaran gigi pinion dan putaran armatur sama, sehingga memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.






2. Tipe Reduksi (Reduction)

Starter tipe reduksi memakai motor kecil yang berkecepatan tinggi. Starter tipe ini meningkatkan torsi/momen dengan mengurangi kecepatan putaran armatur menggunakan idle gear dengan gear ratio tertentu. Plunyer magnetic switch terletak seporos dengan gigi pinion dan mendorongnya untuk melepas dan menghubungkan dengan gigi flywheel.

Kelebihan:
Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturnya tidak seporos dengan gigi pinion tetapi putaran dari armaturnya direduksikan (diturunkan) oleh idle gear hingga sepertiganya. Maka putaran yang dihasikan menjadi lebih kuat karena terjadi peningkatan torsi akibat proses reduksi.

Kekurangan:
Karena putaran armaturnya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak secepat seperti pada motor starter tipe konvensional.





3. Tipe Planetary


Starter tipe planetary menggunakan planetary gear untuk mengurangi kecepatan putaran armatur dengan tujuan meningkatkan torsi/momen. Gigi pinion berhubungan dengan gigi flywheel melalui tuas penggerak (shift folk) seperti pada tipe konvensional.




Gambar Motor Starter Tipe Planetari
Kelebihan:
Motor stater tipe ini memiliki ukuran komponen motor yang lebih kecil dibanding tipe konvensional. Armatur mampu menghasilkan putaran yang tinggi, meskipun begitu terjadi proses reduksi oleh gigi planetary sehingga putaran luarannya lebih lambat namun menghasilkan torsi yang lebih tinggi. Keuntungan dari motor stater jenis ini adalah lebih kompak, lebih ringan, dan keluaran torsi yang lebih kuat.

Kekurangan:
Karena putaran armaturnya direduksikan (diturunkan) oleh gigi planetary, maka putarannya menjadi tidak secepat seperti pada motor starter tipe konvensional.
4. Tipe Planetary Reduction - Segment Conductor Motor (PS Starter)

Tipe planetary reduction - segment conductor motor (PS) memakai magnet permanen dalam field coilnya. Mekanisme perkaitan dan pelepasan bekerja dengan cara yang sama dengan tipe planetary.

Kelebihan:

Memungkinkan motor starter dapat beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding tipe konvensional. Motor starter juga mampu menghasilkan torsi yang besar karena adanya proses reduksi. Secara garis besar keuntungannya lebih ringan, lebih kompak, dan keluaran torsi yang lebih kuat.

Kekurangan:
Motor starter ini merupakan motor starter dengan teknologi yang terbaru maka harganya menjadi lebih mahal. Konstruksi yang dibuat lebih padat/kompak jika dibandingkan dengan tipe lainnya karena untuk mengecilkan ukuran.



Perbedaan sistem starter tipe konvensional,reduksi,planetary

1. Motor starter tipe Konvensional dengan tipe Reduksi
Motor Starter Konvensional dengan Motor Starter Reduksi memiliki perbedaan utama, diantaranya yaitu :

1        Motor Starter Konvensional memiliki letak Armature yang sejajar dengan Pinion Gear. Sehingga sangat menguntungkan bagi kendaraan yang memerluan kecepatan akselerasi. Berbeda dengan reduksi yang putaran dari Armature nya harus direduksi kembali oleh Idle Gear sehingga memperlambat putaran
.
2        Motor Starter Konvensional memiliki putaran yang cepat, karena putaran dari Armature langsung diterima oleh Pinion Gear sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan ringan. Sedangkan Motor Starter Reduksi memoliki putaran yang lambat, karena putaran dari Armature direduksi kembali oleh Idle Gear, sehingga tidak langsung diterima Pinion Gear dan menyebabkan momen puntir yang besar, sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan pengangkut.

3     Dari segi letak komponen pun berbeda, Motor Starter Jenis Konvensional memiliki Starter Clutch yang seporos dengan armature sehingga putaran dari armature dapat diterima secara langsung oleh pinion gear. Sedangkan letak Starter Clutch dari Motor Starter Reduksi memiliki poros yang sejajar dengan Magnetic Switch (solenoid).
      Karena letak Clutch yang seporos dengan armature, maka dorongan dari Plunger tidak langsung diterima oleh Starter Clutch. Sehingga, dorongan dari plunger untuk menggerakan Stater clutch diperlukan komponen yang bernama Driver Lever (tuas penggerak). Untuk motor jenis reduksi sendiri, mempunyai perbedaan dalam hal ini, karena letak Starter Clutch yang seporos dengan Magnetic Switch, maka posisi plunger pun langsung bisa mendorong Starter Clutch ke arah perkaitan Pinion Gear dengan Ring Gear sehingga putaran dari Idle Gear diteruskan ke Ring Gear melalui Pinion Gear secara langsung melalui dorongan plunger.


2. Motor starter konvensional dengan motor starter planetary

Motor Starter Konvensional dengan Motor Starter planetary memiliki perbedaan utama, diantaranya yaitu :

1          Motor Starter Konvensional memiliki putaran yang cepat, karena putaran dari Armature langsung diterima oleh Pinion Gear sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan ringan. planetary pada prinsipnya sama dengan motor starter tipe lainnya. Motor starter jenis planetary termasuk pada jenis motor starter reduksi karena putaran armature diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor starter jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary

2          Dari segi letak komponen pun berbeda, Motor Starter Jenis Konvensional memiliki Starter Clutch yang seporos dengan armature sehingga putaran dari armature dapat diterima secara langsung oleh pinion gea sedangkan pada tipe planetary putaran armature diteruskan ke sistem gigi planetary untuk menurunkan putaran sekaligus menaikkan torsi. Perkaitan gigi pinion motor starter planetary dengan ring gear pada flywhell .

3          Karena letak Clutch yang seporos dengan armature, maka dorongan dari Plunger tidak langsung diterima oleh Starter Clutch. Sehingga, dorongan dari plunger untuk menggerakan Stater clutch diperlukan komponen yang bernama Driver Lever (tuas penggerak).. Gigi planetary terpasang pada poros unit gigi planetary. Dengan demikian, putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga ikut berputar. Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran poros armature akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya. Namun, keuntungan dari penurunan putaran ini adalah naiknya torsi atau tenaga putar menjadi 5 kali lipat dibandingkan dengan tenaga putar pada armature.




 3. Motor starter reduksi dengan motor starter planetary

Motor Starter reduksil dengan Motor Starter planetary memiliki perbedaan utama, diantaranya yaitu :


1    motor starter reduksi yang putaran dari Armature nya harus direduksi kembali oleh Idle Gear sehingga memperlambat putaran armatur. planetary pada prinsipnya sama dengan motor starter tipe lainnya. Motor starter jenis planetary termasuk pada jenis motor starter reduksi karena putaran armature diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor starter jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary

2    Motor Starter Reduksi memoliki putaran yang lambat, karena putaran dari Armature direduksi kembali oleh Idle Gear, sehingga tidak langsung diterima Pinion Gear dan menyebabkan momen puntir yang besar, sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan pengangkut. sedangkan pada tipe planetary putaran armature diteruskan ke sistem gigi planetary untuk menurunkan putaran sekaligus menaikkan torsi. Perkaitan gigi pinion motor starter planetary dengan ring gear pada flywhell .

3    Gigi reduksi merupakan komponen utama pada motor starter tipe ini yang membedakan dengan motor starter planetary. Armature pada motor starter tipe reduksi ukurannya lebih kecil namun putaran yang dihasilkan tinggi bila dibandingkan dengan tipe planetary. Dengan gigi reduksi putaran tinggi pada armature akan direduksi atau diturunkan oleh rangkaian gigi reduksi.sedangkan Gigi planetary terpasang pada poros unit gigi planetary. Dengan demikian, putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga ikut berputar. Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran poros armature akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya. Namun, keuntungan dari penurunan putaran ini adalah naiknya torsi atau tenaga putar menjadi 5 kali lipat dibandingkan dengan tenaga putar pada armature.