Macam
– Macam Starter
1.
Tipe Konvensional (Conventional)
Tipe
konvensional memiliki gigi pinion yang terletak satu poros dengan armatur yang
berputar sehingga mempunyai kecepatan yang sama. Tuas penggerak (shift folk)
dikaitkan dengan plunyer magnetic yang mendorong gigi pinion dan menyebabkan
gigi pinion berkaitan dengan gigi flywheel.
Kelebihan:
Kontruksi
pada motor starter tipe konvensional yaitu armaturnya seporos dengan pinion
gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armatur, maka putaran gigi pinion
dan putaran armatur sama, sehingga putarannya menghasilkan gaya yang besar.
Kekurangan:
Karena
letak gigi pinion seporos dengan armatur, maka putaran gigi pinion dan putaran
armatur sama, sehingga memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan
engine.
2.
Tipe Reduksi (Reduction)
Starter
tipe reduksi memakai motor kecil yang berkecepatan tinggi. Starter tipe ini
meningkatkan torsi/momen dengan mengurangi kecepatan putaran armatur
menggunakan idle gear dengan gear ratio tertentu. Plunyer magnetic switch
terletak seporos dengan gigi pinion dan mendorongnya untuk melepas dan
menghubungkan dengan gigi flywheel.
Kelebihan:
Kontruksi
pada motor starter tipe reduksi armaturnya tidak seporos dengan gigi pinion
tetapi putaran dari armaturnya direduksikan (diturunkan) oleh idle gear hingga
sepertiganya. Maka putaran yang dihasikan menjadi lebih kuat karena terjadi
peningkatan torsi akibat proses reduksi.
Kekurangan:
Karena
putaran armaturnya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak secepat
seperti pada motor starter tipe konvensional.
3.
Tipe Planetary
Starter
tipe planetary menggunakan planetary gear untuk mengurangi kecepatan putaran
armatur dengan tujuan meningkatkan torsi/momen. Gigi pinion berhubungan dengan
gigi flywheel melalui tuas penggerak (shift folk) seperti pada tipe
konvensional.
Kelebihan:
Motor
stater tipe ini memiliki ukuran komponen motor yang lebih kecil dibanding tipe
konvensional. Armatur mampu menghasilkan putaran yang tinggi, meskipun begitu terjadi
proses reduksi oleh gigi planetary sehingga putaran luarannya lebih lambat
namun menghasilkan torsi yang lebih tinggi. Keuntungan dari motor stater jenis
ini adalah lebih kompak, lebih ringan, dan keluaran torsi yang lebih kuat.
Kekurangan:
Karena
putaran armaturnya direduksikan (diturunkan) oleh gigi planetary, maka
putarannya menjadi tidak secepat seperti pada motor starter tipe konvensional.
4.
Tipe Planetary Reduction - Segment Conductor Motor (PS Starter)
Tipe
planetary reduction - segment conductor motor (PS) memakai magnet permanen
dalam field coilnya. Mekanisme perkaitan dan pelepasan bekerja dengan cara yang
sama dengan tipe planetary.
Kelebihan:
Memungkinkan motor starter dapat beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding tipe konvensional. Motor starter juga mampu menghasilkan torsi yang besar karena adanya proses reduksi. Secara garis besar keuntungannya lebih ringan, lebih kompak, dan keluaran torsi yang lebih kuat.
Kekurangan:
Motor starter ini merupakan motor starter dengan teknologi yang terbaru maka harganya menjadi lebih mahal. Konstruksi yang dibuat lebih padat/kompak jika dibandingkan dengan tipe lainnya karena untuk mengecilkan ukuran.
Kelebihan:
Memungkinkan motor starter dapat beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding tipe konvensional. Motor starter juga mampu menghasilkan torsi yang besar karena adanya proses reduksi. Secara garis besar keuntungannya lebih ringan, lebih kompak, dan keluaran torsi yang lebih kuat.
Kekurangan:
Motor starter ini merupakan motor starter dengan teknologi yang terbaru maka harganya menjadi lebih mahal. Konstruksi yang dibuat lebih padat/kompak jika dibandingkan dengan tipe lainnya karena untuk mengecilkan ukuran.
Perbedaan
sistem starter tipe konvensional,reduksi,planetary
1. Motor starter tipe Konvensional dengan tipe Reduksi
Motor Starter Konvensional dengan Motor Starter Reduksi memiliki
perbedaan utama, diantaranya yaitu :
1
Motor Starter
Konvensional memiliki letak Armature yang sejajar dengan Pinion Gear. Sehingga
sangat menguntungkan bagi kendaraan yang memerluan kecepatan akselerasi.
Berbeda dengan reduksi yang putaran dari Armature nya harus direduksi kembali
oleh Idle Gear sehingga memperlambat putaran
.
2
Motor Starter
Konvensional memiliki putaran yang cepat, karena putaran dari Armature langsung
diterima oleh Pinion Gear sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk
kendaraan ringan. Sedangkan Motor Starter Reduksi memoliki putaran yang lambat,
karena putaran dari Armature direduksi kembali oleh Idle Gear, sehingga tidak
langsung diterima Pinion Gear dan menyebabkan momen puntir yang besar, sehingga
motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan pengangkut.
3
Dari segi letak komponen pun berbeda, Motor Starter Jenis Konvensional memiliki
Starter Clutch yang seporos dengan armature sehingga putaran dari armature
dapat diterima secara langsung oleh pinion gear. Sedangkan letak Starter Clutch
dari Motor Starter Reduksi memiliki poros yang sejajar dengan Magnetic Switch
(solenoid).
Karena letak Clutch yang
seporos dengan armature, maka dorongan dari Plunger tidak langsung diterima
oleh Starter Clutch. Sehingga, dorongan dari plunger untuk menggerakan Stater
clutch diperlukan komponen yang bernama Driver Lever (tuas penggerak). Untuk motor
jenis reduksi sendiri, mempunyai perbedaan dalam hal ini, karena letak Starter
Clutch yang seporos dengan Magnetic Switch, maka posisi plunger pun langsung
bisa mendorong Starter Clutch ke arah perkaitan Pinion Gear dengan Ring Gear
sehingga putaran dari Idle Gear diteruskan ke Ring Gear melalui Pinion Gear
secara langsung melalui dorongan plunger.
2. Motor starter konvensional dengan motor starter planetary
Motor Starter Konvensional dengan Motor Starter planetary memiliki
perbedaan utama, diantaranya yaitu :
1 Motor Starter Konvensional memiliki
putaran yang cepat, karena putaran dari Armature langsung diterima oleh Pinion
Gear sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan ringan. planetary pada prinsipnya sama
dengan motor starter tipe lainnya. Motor starter jenis planetary termasuk pada
jenis motor starter reduksi karena putaran armature diturunkan untuk
mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor
starter jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary
2 Dari segi letak komponen pun berbeda,
Motor Starter Jenis Konvensional memiliki Starter Clutch yang seporos dengan
armature sehingga putaran dari armature dapat diterima secara langsung oleh
pinion gea
sedangkan pada tipe planetary putaran armature diteruskan ke sistem gigi
planetary untuk menurunkan putaran sekaligus menaikkan torsi. Perkaitan gigi
pinion motor starter planetary dengan ring gear pada flywhell .
3 Karena letak Clutch yang seporos
dengan armature, maka dorongan dari Plunger tidak langsung diterima oleh
Starter Clutch. Sehingga, dorongan dari plunger untuk menggerakan Stater clutch
diperlukan komponen yang bernama Driver Lever (tuas penggerak).. Gigi planetary terpasang pada poros
unit gigi planetary. Dengan demikian, putaran gigi planetary akan menyebabkan
poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga ikut berputar. Perbandingan gigi
antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 :
43 yang menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan
putaran poros armature akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature
sebenarnya. Namun, keuntungan dari penurunan putaran ini adalah naiknya torsi
atau tenaga putar menjadi 5 kali lipat dibandingkan dengan tenaga putar pada
armature.
3. Motor starter reduksi dengan motor starter planetary
Motor Starter reduksil dengan Motor Starter planetary memiliki perbedaan
utama, diantaranya yaitu :
1 motor starter reduksi yang
putaran dari Armature nya harus direduksi kembali oleh Idle Gear sehingga
memperlambat putaran
armatur. planetary pada prinsipnya sama
dengan motor starter tipe lainnya. Motor starter jenis planetary termasuk pada
jenis motor starter reduksi karena putaran armature diturunkan untuk
mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor
starter jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary
2 Motor Starter Reduksi memoliki putaran
yang lambat, karena putaran dari Armature direduksi kembali oleh Idle Gear,
sehingga tidak langsung diterima Pinion Gear dan menyebabkan momen puntir yang
besar, sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan
pengangkut.
sedangkan pada tipe planetary putaran armature diteruskan ke sistem gigi
planetary untuk menurunkan putaran sekaligus menaikkan torsi. Perkaitan gigi
pinion motor starter planetary dengan ring gear pada flywhell .
3 Gigi reduksi merupakan komponen utama pada
motor starter tipe ini yang membedakan dengan motor starter planetary. Armature
pada motor starter tipe reduksi ukurannya lebih kecil namun putaran yang
dihasilkan tinggi bila dibandingkan dengan tipe planetary. Dengan gigi reduksi
putaran tinggi pada armature akan direduksi atau diturunkan oleh rangkaian gigi
reduksi.sedangkan Gigi planetary terpasang pada poros unit gigi planetary.
Dengan demikian, putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros
gigi planetary ) juga ikut berputar. Perbandingan gigi antara gigi poros
armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang
menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran
poros armature akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya.
Namun, keuntungan dari penurunan putaran ini adalah naiknya torsi atau tenaga
putar menjadi 5 kali lipat dibandingkan dengan tenaga putar pada armature.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar